A.
Karangan
Deskripsi
Karangan deskripsi adalah
karangan yang dibuat untuk menggambarkan atau melukiskan suatu objek kepada
para pembaca dengan sangat jelas sehingga seolah – olah pembaca merasakan atau
mengalamai sendiri objek yang sedang dibicarakan dalam karangan tersebut.
Ciri
– Ciri Karangan Deskripsi:
1.
Menggambarkan suatu objek yang nyata.
2.
Objek dilukiskan dengan sejelas – jelasnya.
3.
Karangan deskripsi ditulis menggunakan metode
subjektif dan objektif.
Contoh
Karangan Deskripsi:
Si Meow
Aku memiliki seekor kucing
yang kuberi nama Si Meow. Dia adalah kucing Persia yang memiliki bulu berwarna putih
dengan ekor yang sangat panjang. Bulu Si Meow sangatlah tebal dan lembut
sehingga membuat dirinya tampak memiliki tubuh yang gemuk.
Si meow tidak bisa diam. Dia
selalu mengikui kemana saja aku pergi. Ketika aku tidak ada di rumah dia akan menunggu
di depan pintu hingga aku pulang ke rumah. Selain itu, kucingku berbeda dengan
kucing – kucing\seperti biasanya. Si Meow sangat suka sekali mandi. Aku selalu
mengajaknya berenang setiap tiga hari sekali. Jika aku sudah membawanya ke
kolam, dia akan melompat – lompat ke girangan. Kucingku, Si Meow sangat
menyukai makanan kemasan. Dia akan terus mengeong tanpa henti jika merasa
lapar. Aku pun selalu memberinya makan 3 kali dalam sehari. Tidak hanya itu,
aku juga selalu memeriksakan kesehatannya di dokter hewan. Oleh karena itu, Si
Meow selalu sehat dan tidak pernah sakit.
Karangan
Persuasi
Karangan Persuasi adalah
karangan yang ditulis untuk mengajak atu menghimbau pembaca untuk melakukan sesuatu
yang diminta oleh penulis dalam karangan,tersebut.
Ciri
– Ciri Karangan Persuasi
1.
Karangan persuasi bersifat mengajak
2.
Karangan persuasi menggunakan kata – kata persuasif
sepeti ayo, marilah, dan lain – lain.
3.
Karangan persuasi menghindari konflik dengan pembaca.
Contoh
Karangan Persuasi
Ayo Menabung
Semakin tahun, kebutuhan
manusia semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan ini memaksa kita untuk pintar
dalam hal pengelolaan uang. Manajemen pengelolaan uang penting dilakukan untuk
menghindari keadaan – keadaan yang tidak diinginkan terjadi di masa depan
seperti sakit, biaya pendidikan dan masih banyak lagi. Hal ini didukung oleh
sebuah pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Maksud dari pepatah
ini adalah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dimulai dari sekarang.
Apabila kita sudah memiliki persiapan, tentu hal – hal tersebut bukanlah
masalah. Namun, bayangkan jika kita tidak punya persiapan apapun, pasti kita
akan merasa kesulitan. Oleh karena itu, mulai dari saat ini marilah kita mempersiapkan
diri untuk menghadapi kemungkinan – kemungkinan yang tidak diinginkan. Caranya
yaitu, sisihkan dan tabunglah uang untuk menunjang masa depan kita. Selain itu,
jauhkanlah diri kita dari perilaku boros karena hal tersebut hanya akan menyusahkan
diri kita.
Karangan
Eksposisi
Karangan eksposisi adalah
karangan yang dibuat untuk menyampaikan atau menjabarakan suatu informasi
kepada pembaca.
Ciri
Karangan Eksposisi
1.
Isinya berupa informasi.
2.
Bersifat faktual.
3.
Karangan eksposisi hanya memberi informasi
dan tidak memaksa pembaca untuk mempercayainya.
4.
Disertai dengan fakta, data, dan contoh
sebagai penguat karangan.
Contoh
Karangan Eksposisi
Cara Menanam Singkong
Singkong adalah tumbuhan ubi
yang sangat dekat dengan bangsa kita. Sejak dahulu makanan ini menjadi
pengganti nasi di kala sulit. Hal ini dikarenakan singkong sangat mudah untuk
ditemukan karena proses penanamannya yang mudah. Pertama – tama batang singkong
dipotong dengan ukuran 4 cm. Kemudian, ujung bawah singkong dilancipkan. Setelah
itu, batang tersebut diletakkan di tempat yang lembab hingga muncul tunas.
Setelah batang singkong ditumbuhi oleh tunas, maka singkong siap ditanam. Singkong
ditancapkan dalam tanah yang telah digemburkan. Namun, jangan menancapkannya
terlalu dalam dan berilah jarak satu sama lain agar menghasilkan buah yang
maksimal. Tumbuhan ini dapat dipanen jika telah berusia sekltar 6 bulan.
Karangan
Argumentasi
Karangan argumentasi adalah
karangan yang dibuat untuk menyampaikan suatu pendapat penulis tentang problematika
atau permasalahan yang sedang terjadi dimasyarakat.
Ciri
Karangan Argumentasi
1.
Karangan argumentasi bersisi pendapat pribadi.
2.
Karangan ini berusaha menyakinkan pembaca
atau membuat pembaca menyetujui pendapat penulis.
3.
Disertai dengan data, fakta, dan contoh yang mendukung
pendapat penulis
Contoh
Karangan Argumentasi
Canggihnya HP Samsul ZX 2
Produsen HP, Samsul,
mengeluarkan sebuah produk terbaru yatu Samsul ZX 2. Produk ini memiliki
beberapa fitur yang menjadikannya sebagai handpone canggih dan terbaik tahun
ini. Bahkan HP ini telah memenangkan penghargaan HP terlaris tahun 2015. Samsul
ZX 2 dilengkapi dengan kamera yang bisa menanggkap gambar dengan tingkat
resolusi penuh. Selain itu, Samasul ZX 2 juga dilengkapi dengan super baterai yang
membuatnya awet, meskipun digunakan untuk bermain game dalam waktu yang lama.
Tidak hanya itu, HP ini juga
memiliki beberapa spesifikasi yang sangat canggih. Oleh karena itu, HP samsul
ZX 2 adalah HP canggih yang sangat cocok bagi para anak muda, khususnya bagi
para pecinta game.
Karangan
Narasi
Karangan narasi adalah
karangan yang ditulis untuk menghibur pembacanya dengan cerita – cerita atau peristiwa
yang disampaikan secara kronologis.
Ciri
Karangan Narasi
1.
Karangan narasi berisi cerita yang
disampaikan secara kronologis.
2.
Karangan narasi biasanya berupa fiksi maupun
non fiksi.
3.
Karangan narasi memiliki unsur – unsur cerita
seperti tema, tokoh, alur, dan lain – lain
Contoh
Karangan Narasi
Pengalaman yang Memalukan
Pada saat itu semua siswa
berhamburan keluar dari kelas setelah mendengar bel pulang. Tidak terkecuali
aku, dengan sigap aku melompat dari tempat duduk dan menuju keluar kelas. Kemudian
aku berlari menuju perpustakaan. Aku ingin bertemu dengan temanku Ana. Kami
berdua berencana akan pergi ke toko buku bersama hari itu. Ketika aku sudah sampai
di perpus, aku melihat Ana tengah menghadap belakang. Sontak saja aku raih
tanggannya dan menariknya.
“Ayo kita pergi sekarang,”
kataku tanpa melihat wajahnya. Baru beberapa meter aku menuntunya, aku melihat
Ana melintas di depanku. Dia pun heran melihatku pergi tergesa – gesa sambil
menyeret seorang wanita. “Lohh, Ana!” aku kaget. Segera aku melihat gadis yang
aku tarik tadi, ternyata dia bukanlah Ana melainkan orang lain. Dia tersenyum kepadaku.
Aku pun merasa malu. Kemudian dengan wajah yang memerah aku meminta maaf
kepadanya.
Contoh
Artikel Ilmiah
Sejarah Perkembangan Bola Basket
Kata Pengantar
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini. Adapun maksud
dan tujuan dari Tugas ini adalah untuk memenuhi nilai Bahasa Indonesia. Tugas
ini diharapkan agar penulis mendapatkan nilai
yang melebihi KKM dan semoga Tugas ini dapat memberikan informasi dan wawasan
kepada kita semua. Aamiin.
Penulis telah berupaya semaksimal
mungkin untuk membuat Tugas ini. Tetapi, bagaimanapun Tugas ini adalah karya
dari manusia yang tidak luput dari kesalahan. Kritik dan saran untuk perbaikan
sangat penulis harapkan.
Tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah berupaya untuk membantu Tugas ini. Akhir
kata, semoga langkah awal penulis mendapatkan nilai yang bagus mendapat
limpahan rahmat dari-Nya dan semoga pula dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca.
Jakarta, Februari 2010
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................ 2
Daftar Isi........................................................................................................................ 3
BAB 1. Pendahuluan.................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 4
1.2. Permasalahan................................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4
1.4. Metode Penulisan.......................................................................................... 4
1.5. Kegunaan Penulisan.................................................................................... 4
BAB 2. Isi....................................................................................................................... 5
2.1.
Sejarah Permainan dan Perkembangan Bola Basket............................. 7
2.2.
Pengertian Bola Basket................................................................................. 10
2.3.
Mengenal Permainan Bola Basket.............................................................. 11
2.4.
Ketentuan Bermain dan Bertanding........................................................... 12
2.5.
Alat – Alat Perlengkapan dan Lapangan................................................... 13
2.6.
Liga Bola Basket Indonesia.......................................................................... 14
BAB 3. Penutup........................................................................................................... 14
3.1.
Kesimpulan...................................................................................................... 14
3.2.
Saran................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka............................................................................................................. 15
Bab
1
Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakang
Permainan bola basket diciptakan
oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young
Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat
pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini
ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah
tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para
anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping
itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga
yang menarik semakin mendesak.
1.2.
Permasalahan
Dalam
karya tulis ini memuat permasalahan sebagai
berikut :
- Bagaimana sejarah terbentuknya olahraga bola basket?
- Apa saja peraturan olahraga bola basket?
- Apa saja teknik - teknik dasar bermain bola basket?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulis menulis makalah ini yaitu, sebagai berikut :
- Agar masyarakat tahu sejarah olahraga bola basket.
- Agar masyarakat tahu cara bermain basket yang baik.
- Agar masyarakat memahami tujuan bermain bola basket.
1.4.
Metode
Penulisan
Penulis
dalam karya tulis ini, menggunakan metode :
- Mengkaji buku - buku perpustakaan dan menganalisisnya.
- Mengumpulkan data - data dari narasumber.
- Mengumpulkan data - data dari internet.
1.5 Kegunaan Penulisan
Kegunaan
karya tulis ini adalah sebagai berikut :
- Agar masyarakat dapat mengetahui sajarah olahraga bola basket.
- Agar olahraga bola basket di Indonesia dapat maju.
Bab
2
Isi
Sejarah
Permainan dan Perkembangan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof.
Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens
Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada
tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah
adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut
kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam
mengikuti latihan olahraga Senamyang gerakannya kaku. Disamping itu kebutuhan
yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik
semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian
olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan
segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya
untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang
tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu
gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak
begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball,
Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya.
Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras
untuk dimainkan di ruangan tertutupyang berlampu.
Dari hasil percobaan yang dilakukan itu
Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus
mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus
menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai
pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring
bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain
yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran
yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang
terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu
untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan
yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya
keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian
permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan
Basketball.
Beberapa
catatan penting dalam perkembangan bola basket:
§ Tahun
1891 :
Prof. Dr. James A. Naismith
menemukan permainan Bola Basket.
§ Tahun
1892 :
Untuk pertama kali Naismith
memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
§ Tahun
1894 :
Prof. Dr. James A. Naismith
dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan
resmi.
§ Tahun
1895 :
Kata Basketball secara resmi
diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
§ Tahun
1913 :
Untuk pertama kali diadakan
Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu
Phillipinamengalahkan Cina.
§ Tahun
1918 :
Tentara pendudukan Amerika
dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak Negara Eropa.
§ Tahun
1919 :
Dalam Olympiade Militer di
Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan.
§ Tahun
1932 :
Untuk pertama kali diadakan
Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir
adalah : Argentina, Cekoslowakia,
Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan
adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation
International de Basketball (FIBA)
§ Tahun
1933 :
Untuk pertama kali
diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
§ Tahun
1935 :
Dalam Kongres Komite
Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor
pertandingan Olympiade.
§ Tahun
1936 :
Untuk pertama kali Bola
Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta.
Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
§ Tahun
1939 :
Prof. Dr. James A. Naismith
meninggal dunia.
Pengertian Bola Basket
Bola basket adalah olahraga
bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing - masing lima
orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa
dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif
kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang
besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang
paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan
penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa
Selatan, Lithuania,
dan juga di Indonesia.
Sejarah
perkembangan Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara
tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith., seorang guru
Olahraga asal Indonesia
yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA
(sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield,
Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang
tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,
Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada
15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa
gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di
gelanggang - gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar,
menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta
para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu. Pertandingan
resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Dr. James Naismith.Basket ball(sebutan bagi
olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang
digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal
di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang
YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan
di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Pada awalnya, setiap tim
berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat
berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali
dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar
tersebut adalah sebagai berikut:
- Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
- Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
- Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
- Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
- Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
- Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
- Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
- Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut.
- Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
- Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
- Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
- Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
- Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Mengenal Permainan Bola Basket
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu
yang berlawanan. Tiap - tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri
dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga
tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain. Permainan Bola Basket
dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di
lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup.
Pada
hakekatnya, tiap - tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerangdan memasukkan
bola sebanyak - banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak
kemasukan. Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan
mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni: mengoper
dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta
menembak (shooting). Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh -
puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi.
Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara
seperti: tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass),
tolakan pantulan (bounce pass),dan lain sebagainya.
Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula
sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu
kaki lainnya tetap di lantai seabgai tumpuan. Teknik menggiring bola berkaitan
erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi
langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang
karena menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua
kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan.
Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak
tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang
harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci
satu - persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur
teknik pokok tadi serta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan
permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.
Ketentuan Bermain dan Bertanding
Seperti telah diuraikan di atas permainan
Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing - masing terdiri dari 5 orang
pemain. Wasit yang memimpin
terdiri dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi
2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali
bagi masing - masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan
atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi
pelanggaran / kesalahan seperti foul dan travelling.
Apabila dalam pertandingan resmi (yang
dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka
sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan
angka. Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak dibawah
umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain:
bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang
lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan
lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain. Peraturan permainan yang
dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS / FIBA mana yang
berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah
Peraturan Permainan PERBASI / FIBA tahun 1980 - 1984.
Alat - Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI / FIBA
v Perlengkapan Utama
Bola
Basket Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet
atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78
cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram.
Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari
ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140
cm.
v Perlengkapan Teknik
§ Untuk
pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat
waktu dan satu lagi untuk time out.
§ Alat
untuk mengukur waktu 30 detik.
§ Kertas
score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
§ Isyarat
- scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua
buah untuk kesalahan regu.
v Lapangan
§ Lapangan
Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m
yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengan
menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi
ukuran lebar 1 m. Dilapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti: lingakaran
tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan
dalam gambar di bawah nanti.
§ Papan
Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan
transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.
Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan
terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.
(Perincian selengkapnya, lihat gambar).
§ Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan
garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai
dan dipasang dipermukaan papan
pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung
pada ring. Panjang jala 40 cm.
Liga Bola Basket Indonesia
Indonesian
Basketball League (disingkat: IBL) adalah liga bola basket
tertinggi yang dikelola secara profesional di Indonesia.
Liga ini dimulai pada tahun 2003.IBL
diikuti oleh 10 tim, Aspac, Satria Muda, Bhinneka, Garuda, Cahaya Lestari Surabaya, Indonesia Muda, Bima
Sakti, Kalila, Angsapura dan Citra Satria.
Aspac menjadi juara pada musim 2003 dan 2005.
Sedangkan Satria Muda menjuarai IBL pada 2004. Pengelolaan dan keuntungan
finansial IBL terlepas dari campur tangan PB Perbasi, meskipun dalam pelaksanaannya PB Perbasi
masih ikut terlibat dalam pengadaan wasit dan perangkat pertandingan.
Dalam mengelola liga, IBL memiliki tim
manajemen. Saat ini manajemen IBL dipimpin oleh direkturnya, Agus Antares Mauro. Manajemen bertugas
mengemas liga secara baik untuk mendatangkan keuntungan baik lewat penonton
maupun sponsor. Agus Antares Mauro dipercaya setelah Direktur sebelumnya, Ary Sudarsono mengundurkan
diri.Selain kompetisi liga, terdapat pula kejuaraan bernama Turnamen IBL yang durasinya singkat,
sekitar satu bulan. Juara tahun 2008 adalah Satria Muda Britama yang
berhasil mengalahkan Garuda Bandung dengan
agregat 3-1 di babak final yang menggunakan best of five dan SM Britama sekaligus membuat three-peat
juara, yaitu pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Bola basket di ciptakan oleh prof. Dr. James
Naismith. Prof. Dr. James Naismith adalah Guru pendidikan jasmani Young Mens
Christian Assocation (YMCA). Dalam bermain bola Basket di perlukan 2 regu,
dalam 1 regu terdiri dari 5 orang yang saling untuk mencetak poin dengan
memasukan bola ke keranjang. Bola basket sangat cocok untuk di tonton karena bisa
bermain di dalam ruangan dan lapangannya relatif kecil. Selain itu bermain bola
basket sangat mudah dipelajari melempar dan mengoper. Karena bolanya yang besar
jadi mudah untuk di pantulkan.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama,
diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang
menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and
catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting). Bola Basket
hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola
terdapat beberapa cara seperti: tolakan dada (chest pass), tolakan di atas
kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya.
Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegang
bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai sebagai
tumpuan.
Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan
traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang
ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena
menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya
setelah bola dikuasai dengan kedua tangan. Teknik menembak berkaitan erat
dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik
permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit
untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan
menguasai ketiga unsur teknik pokok tadi serta beberapa lanjutannya, seseorang
sudah dapat melakukan permainan Bola Basket.
Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola
Basket dimainkan oleh dua regu, masing - masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn senantiasa
berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk
masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak
selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena
bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran / kesalahan seperti foul dan
travelling.
Apabila dalam
pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan)
terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit)
sampai terjadi perbedaan angka. Khusus untuk permainan Mini Basket yang
diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri
yang agak beda, antara lain: bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih
ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit
dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain.
Saran - Saran
Dalam
karya tulis ini kami selaku penulis ingin menyampaikan beberapa saran, yaitu:
- Pemerintah sebaiknya lebih memerhatikan dunia basket Indonesia, agar basket Indonesia lebih baik prestasinya, jangan hanya memerhatikan persepak bolaan Indonesia saja.
- Masyarakat Indonesia juga sudah seharusnya menonton langsung pertandingan agar para pemain lebih bersemangat dalam bertanding.
- Para pemain juga harus lebih serius dalam berlatih agar masa depan mereka lebih cerah dan pihak klub juga tidak merasa rugi telah memiliki pemain tersebut.
- Pelatih masing - masing tim juga sudah seharusnya memberikan latihan yang baik untuk para pemainnya agar pemain memiliki skill yang baik dalam pertandingan.
- Agar pemain lebih bersemangat dalam berlatih dan tidak jenuh, pihak klub juga harus menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk para pemain dan pelatih.
Demikianlah
karya tulis ini kami susun, semoga yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat
bagi yang membaca terutama pecinta basket tanah air.
Contoh
Artikel Non Ilmiah
Ayo Jangan Malas Cuci Tangan
Menjaga kesehatan tubuh bisa
dimulai dari hal-hal yang paling sderhana. Mencuci tangan misalnya. Mulai
sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian dari gaya hidup Anda. Tangan adalah
organ tubuh yang paling vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dari tangan
inilah akan tercipta karya-karya indah. Namun, dari tangan jugalah berbagai
penyakit bisa menular. Tanpa disadari aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu
bersentuhan dengan benda - benda, mulai pulpen, keyboard computer, gagang pintu
dan benda-benda lain. Semenara itu, kita tidak pernah tahu, apakah benda - benda
yang kita pegang tersebut bebas kuman dan virus? Nah, untuk mencegah bakteri
atau virus berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya lakukan cui tangan, khususnya
sebelum dan sesudah makan. Ditengah maraknya berbagai virus baru belakangan
ini, cuci angan menjadi salah satu senjata dasar untuk mengatasinya. Manfaat
cuci tangan untuk kesehatan memang sudah diakui. Namun, masih banyak orang yang
enggan melakukannya. Padahal, seiring aktivitas yang Anda lakukan, tangan pun
akan dipenuhi kuman, bakteri, dan virus yang sudah siap memasuki tubuh Anda. Tak
harus masuk melalui mulut, tapi bisa melalui mata atau hidung.
Penyakit infeksi umumnya
menyebar melalui kontak tangan ke tangan, termasuk demam biasa (common cold),
flu dan beberapa kelainan system pencernaan seperti diare. Cuci tangan juga
diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama sebelum dan
secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci tangan juga
menjadi sangat penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung, setelah batuk
atau bersin ke tangan, sebelum atau setelah menangani luka atau sayatan,
sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka. Dan yang tidak kalah
penting adalah setelah menangani sampah. Mencuci tangan dapat mencegah sakit
pada anak. Utuk itu, biasakan cuci tangan pada anak sejak dini. Untuk membiasakan
anak mencuci tangan, berikan contoh. Cucilah tangan bersama anak.
Sumber:
B.
Sikap
Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap
yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses
penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
·
Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya
menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak
senang .
Contoh
: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia
harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
·
Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila
belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh
: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh
yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya
panjang dan lancip, sebelum data - datanya cukup kuat mendukung kesimpulan
tersebut.
·
Berhati terbuka artinya bersedia menerima
pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan
dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki
cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu
menolak temuannya sendiri.
·
Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh
: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot
B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah
pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat
bukan fakta.
·
Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini
ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap
penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah
ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan
kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati - hatian berdasarkan fakta-fakta
pendukung yang benar - benar akurat.
·
Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (
couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh
orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk
diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha
mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa;
kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu
masalah memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
·
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan
mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran
ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain
·
Sikap tekun, tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan
berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal
yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sumber:
Langkah
– langkah Penulisan Ilmiah
Adapun tahap-tahap dalam
penyusunan karangan ilmiah:
1. Tahap
Persiapan
Di
dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
v Menemukan
masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung
oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
Menentukan Tema
o
Tema terbentuk berdasarkan satu topik yang akan
dibahas. Topik haruslah berupa tesis.
o
Tema ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena
ruang lingkupnya lebih luas dan abstrak.
o
Pokok masalah yang ditentukan sebelum menyusun
karangan.
o
Tesis adalah pernyataan yang didalamnya terdapat
tema karangan
Dalam
pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
o
Harus topik yang paling menarik perhatian.
o
Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
o
Memiliki data dan fakta yang obyektif.
o
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun
serba sedikit.
o
Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan
yang dijadikan referensi.
Dalam
pembatasan topik / penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
o
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah.
o
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah
: pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When
(kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
v Menentukan
Tujuan
Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman
dalam menyusun karangan maupun mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap
penulis memiliki tujuan tertentu sehubungan dengan kegiatan menulisnya.
Misalnya untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan
sebagainya.
v Mengumpulkan
Bahan/Data
o
Bahan dapat diperoleh melalui apa yang
dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami, dibantu dengan membaca dan daya
khayal.
o
Bahan dan data yang sudah terkumpul diinventariskan
dan diseleksi untuk disusun menjadi kerangka karangan.
v Mengembangkan
kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis.
Kerangka karangan adalah Garis besar karangan
yang memuat pokok pikiran. Disusun berdasarkan :
o
Urutan waktu.
o
Urutan peristiwa.
o
Urutan penting.
o
Urutan tidak langsung.
o
Urutan tempat.
Fungsi
dari membuat kerangka karangan :
o
Mempermudah dalam penyusunan karangan.
o
Menyusun karangan secara teratur.
o
Menghindari penggunaan kalimat atau pokok pikiran
yang berulang.
o
Miniatur dari seluruh karangan
Pola
Penyusunan kerangka karangan :
Mengajukan
hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan
dilakukan.
o
Pola Alamiah berdasarkan faktor alamiah
o
Pola Logis berdasarkan jalan pikiran
Mengembangkan
Kerangka Karangan
Yang perlu diperhatikan
adalah bahasa, susunan Isi, dan susunan pengutaraan.
v Hipotesis
perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhadap masalah
yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan
berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk
kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti
pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah
ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang
akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan
pendekatan - pendekatan tertentu.
v Metodologi
(mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik
pengukuran, dan teknik analisis data) Adapun Tahap Pengumpulan data :
o
Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
o
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang
mengetahui masalah.
o
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang
akan diteliti. Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.
2. Tahap
Penulisan
Tahap
Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang
dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah:
v Bagian
Pembuka
o
Cover.
o
Halaman judul.
o
Halaman pengesahan.
o
Abstraksi.
o
Kata pengantar.
o
Daftar isi.
o
Ringkasan isi.
v Bagian
Isi
o
Latar belakang masalah.
o
Perumusan masalah.
o
Pembahasan/pembatasan masalah.
o
Tujuan penelitian.
o
Manfaat penelitian.
o
Pembahasan teori.
o
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan.
o
Pengajuan hipotesis.
o
Waktu dan tempat penelitian.
o
Metode dan rancangan penelitian.
o
Populasi dan sampel.
o
Instrumen penelitian.
o
Pengumpulan data dan analisis data.
o
Jabaran varibel penelitian.
o
Hasil penelitian.
o
Pengajuan hipotesis.
o
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
v Bagian
Penunjang
o
Daftar pustaka.
o
Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.
o
Daftar Tabel
3. Tahap Penyuntingan atau Evaluasi
Tahap penyuntingan dilakukan setelah
proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
- Melengkapi yang kurang.
- Membuang yang kurang relevan.
- Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
- Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga
merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah harus
memperhatikan:
- Segi kerapian dan kebersihan.
- Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
- Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.
Dalam
petunjuk teknis penulisan atau pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan
Ukuran Kertas, Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar
margin halaman kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman.
i.
Jenis
dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas
yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah
biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4
(lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm).
ii.
Jenis
dan Tipe Huruf
- Jenis huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times New Roman dengan ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10 serta Tahoma ukuran 9.
- Tinta yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan warna hitam.
iii.
Format
Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi dan
laporan Ruang ketikan adalah ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan isi
makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan Ruang Tepi
adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus
dikosongkan. Biasanya dikenal dengan lebar margin atas, bawah, kiri serta
kanan. Berikut ini pengaturannya :
o
Format
Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
o
Format
Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Perlu diperhatikan bahwa untuk di
tepi margin kanan, baik dalam makalah, skripsi maupun laporan karya ilmiah
lainnya jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata.
iv.
Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraph baru.Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraph baru.Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.
v.
Format
Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
o
Nomor
Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah halaman dengan
menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
o
Nomor
halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas setiap
halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst), kecuali halaman
yang membuat awal bab.
o
Nomor
halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah bagian bawah
halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst)
vi.
Penulisan
Kata Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata
o
Penulisan
kata bilangan.
Semua kata bilangan dari satu sampai
sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam
kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus
dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya : empat puluh, lima puluh,
lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan
kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor
telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh
ditulis dengan angka arab. Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih
ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya
7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda
koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan
huruf.
o
Pengejaan,
pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang
berlaku.
vii.
Penandatanganan
Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
Kutipan
Pengertiannya Pinjaman kalimat atau
pendapat dari seorang pengarang/seorang yang terkenal yang terdapat dalam
sebuah buku Fungsinya :
o
Sebagai
landasan teori
o
Memeperjelas
permasalahan yang
o
dibahas
o
Memperkuat
pendapat yang dibahas
Jenis kutipan
o
Kutipan
langsung.
kutipan
pendek (kurang dari empat baris)
kutipan
panjang (lebih dari empat baris)
o
Kutipan
tak langsung
o
Kutipan
bervariasi
Cara mengutipan
o
Kutipan
langsung yang kurang dari empat baris
o Kutipan langsung yang lebih dari
empat baris
o Kutipan yang ditulis pada
catatankaki
Catatan Kaki.
Pengertian adalah semua keterangan
yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang
sama. Tata cara membuat catatan kaki:
o
Penomoran
o
Pengunaan
singkatan
Daftar Pustaka
Pengertian adalah sumber yang
digunakan sebagai acuan saat menulis karya tulis. Fungsinya :
o
Sebagai
pertanggung jawaban penulis
o
Penghargaan
terhadap orang yang dijadikan sumber
o
Indikasi
bobot karangan yang dibuat
o
Membantu
pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
o
Melengkapi
catatan kaki
o
Menjelaskan
lebih lanjut tentang sumber pustaka
Penulisan Daftar Pustakaa
o Buku
nama pengarang
tahun terbit
judul buki
tempat terbit
nama penerbit
o Majalah dan Surat Kabar
Majalah:
nama pengarang. tahunterbit.
judulartikel. tanggal terbit. tempat terbit
Antologi:
nama pengarang. tahun terbit. judul
buku. tempat terbit : nama penerbit
Sumber
: