REVIEW JURNAL HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS

IDENTITAS
Jurnal yang berjudul Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tenaga Kesahatan di Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo ini disusun oleh Jumhur Salam, Muhammad Ikhtiar, dan Nurhayani Fakultas Kesehatan Masyarakat, UMI Makassar Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unhas pada tahun 2013
 
LATAR BELAKANG
Meningkatnya jumlah penduduk dan tingginya prevalensi penyakit akan meningkatkan pula permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini akan mengakibatkan kompetensi dan profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam organisasi pelayanan kesehatan, maka dari itu kita membutuhkan seorang pemimpin untuk menghasilkan professionalisme kerja pada karyawan.
Seorang pemimpin memiliki karakteristik tertentu. Untuk mengerti ciri-ciri kepemimpinan seseorang, harus dipahami bahwa kepemimpinan mempunyai tiga komponen, yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi. Oleh sebab itu, seseorang yang dikatakan sebagai pemimpin yang baik dalam satu situasi dan dengan pengikut tertentu, belum tentu sebaik itu dalam situasi dan pengikut yang lain
Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard dalam Muninjaya (2004) berdasarakan pemikiran bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi. Aspek-aspek kinerja yang dinilai meliputi mutu pekerjaan, kejujuran, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab, dan pemanfaatan waktu kerja

 
METODE
Lokasi dalam penelitian ini adalah Puskesmas Wara Selatan yang berlokasi di Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 sampai 27 Januari 2013 dan metode yang kita gunakan adalah

Metode Pengumpulan Data dan Variabel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo pada saat penelitian berlangsung, jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 60 orang. Sampel diambil dengan teknik exchaustive sampling, atau biasa disebut total sampling atau sampling jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sehingga jumlah sampel juga sebesar 60 orang.

Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows. Data yang dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk membahas hasil penelitian.


ANALISIS DESKRIPTIF
Karakteristik Responden
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin, perempuan memiliki jumlah yang lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebanyak 48 orang (80.0%) bila dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki yang hanya 12 orang (20.0%). Jika dilihat berdasarkan umur, maka golongan umur yang paling banyak yaitu umur umur 20 – 29 tahun yaitu sebanyak 23 orang (38.3%). Jika dilihat berdasarkan pendidikan terakhir responden, maka yang paling banyak adalah berlatar pendidikan S1 sebanyak 37 orang (61.6%) dan yang paling sedikit adalah dengan latar belakang pendidikan S2 yaitu sebanyak 1 orang (1.7%). Jika dilihat berdasarkan status kepegawaian, maka yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu sebanyak 44 orang (73.3%) bila dibandingkan dengan honorer berjumlah 16 orang (26.7%).



Deskripsi Variabel Penelitian
Gaya Kepemimpinan
Tabel 2 menunjukkan bahwa persepsi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Wara Selatan tentang gaya kepemimpinan yang paling sering digunakan dalam hal pemecahan masalah oleh kepala puskesmas adalah gaya kepemimpinan partisipasi yaitu sebanyak 45 orang (75.0%) sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah gaya kepemimpinan konsultasi sebanyak 3 orang (5.0%). Persepsi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Wara Selatan tentang gaya kepemimpinan yang paling sering digunakan dalam hal pengambilan keputusan oleh kepala puskesmas adalah gaya kepemimpinan instruksi yaitu sebanyak 30 orang (50.0%) sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah gaya kepemimpinan partisipasi yaitu sebanyak 2 orang (3.3%).

Kinerja Tenaga Kesehatan
Tabel 3 untuk variabel kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Wara Selatan pada umumnya dalam kategori baik yaitu sebanyak 45 orang (75.0%) sedangkan yang memiliki kinerja yang buruk yaitu 15 orang (25.0%).

Analisis Hubungan Antar Variabel
Untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan tabulasi silang dilanjutkan dengan analisis chi square. Hubungan gaya kepemimpinan terhadap kinerja tenaga kesehatan. Tabel 4 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis bivariat, nilai X²hit 9.630) > X²tab (7,81), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan berdasarkan pemecahan masalah dengan kinerja tenaga kesehatan. Berdasarkan nilai koefisien Cramer’s di dapat (0,401) sedangkan berdasarkan hasil analisis bivariat, nilai X²hit (8.658) > nilai X²tab (7,81), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan berdasarkan pengambilan keputusan dengan disiplin kerja tenaga kesehatan. Berdasarkan nilai koefisien Cramer’s di dapat (0,380).
Hal ini menunjukkan kekuatan hubungannya masuk dalam kategori hubungan sedang yaitu berada diantara nilai 0,26 – 0,50 dan menunjukkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan (instruksi, konsultasi, partisipasi dan delegasi) dengan kinerja (kehadiran, kerjasama, mutu pekerjaan, sikap, dan pengetahuna tentang pekerjaan).



HASIL DAN PEMBAHASAN
Bila dilihat dari situasi dan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Wara Selatan, merupakan suatu hal yang wajar jika gaya kepemimpinan partisipasi ini diterapakan. Dikarenakan puskesmas ini memungkinkan untuk melakukan diskusi atau saling bertukar ide/pendapat baik itu antara pimpinan dan bawahan maupun antara bawahan dengan bawahan. Akan tetapi, sebaiknya kepala puskesmas di sini harus menerapkan gaya kepemimpinan yang fleksibel, karena tidak menutup kemungkinan dengan adanya kebebasan yang diberikan kepada bawahan akan mengakibatkan bawahan menjadi seenaknya dalam bertindak dan mengeluarkan pendapat. Karena tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik, artinya pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengadaptasikan gaya agar sesuai dengan situasi yang dihadapi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki kinerja pada kategori baik yaitu sebanyak 45 orang (75.0%) yang memberikan gambaran bahwa tingkat kinerja tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Wara Selatan sudah baik.  Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih terdapat tenaga kesehatan dengan kinerja pada kategori buruk yaitu sebanyak 15 orang (25.0%). Angka ini dapat dikatakan cukup signifikan dalam menghambat proses kerja yang ada di Puskesmas Wara Selatan tersebut. Hasil disebabkan oleh karena tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Wara Selatan ada yang masih sering datang terlambat.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis bivariat, terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan berdasarkan pemecahan masalah dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo dengan nilai koefisien dengan kategori hubungan sedang. Maka dari itu pemecahan masalah di Puskesmas Wara Selatan Kota Palopo masih dapat dibilang terjaga karena jiwa kepemimpinan dari kepala puskesmas lah yang membawa pegawai di puskesmas juga terbawa oleh gaya kepemimpinan dari kepala puskesmas tersebut

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Dimas Pamungkas