REVIEW JURNAL PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Pada Karyawan Tetap PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang)


IDENTITAS

Jurnal yang berjudul Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Prestasi Kinerja Karyawan ini disusun oleh Dwi Wahyuni, Hamidah Nayati Utami, dan Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2014.

LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan karena sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif sekelompok orang di dalamnya, sehingga dapat dikatakan sumber daya manusia adalah suatu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah karyawan. Karyawan ketika mencapai tujuan perusahaan sangat tergantung bagaimana karyawan tersebut dapat mengembangkan kemampuannya baik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda. Mengingat begitu pentingnya peran karyawan dalam suatu perusahaan, maka kegiatan pengembangan karier karyawan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan prestasi kerja karyawan, misalnya melalui pendidikan karier, informasi karier, dan bimbingan karier.
Setelah berbagai informasi dan bimbingan karier diberikan, kemudian penetapan karier merupakan langkah awal untuk jenjang karier seseorang, sehingga saat ini perlu adanya pengembangan karier masing-masing karyawan sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya (Martoyo, 2007:81). Program pengembangan karier sangat penting dilakukan karena untuk menyesuaiakan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier yang tersedia di perusahaan saat ini maupun di masa mendatang.
Pengembangan karier merupakan proses peningkatan kemampuan kerja seseorang yang mendorong adanya peningkatan prestasi kerja dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Kegiatan pengembangan karier yang didukung oleh perusahaan, maka perusahaan mengharapkan adanya umpan balik dari karyawan yaitu berupa prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan sebuah hasil kerja yang dicapai seorang karyawan sesuai dengan standar perusahaan. Prestasi kerja akan menambah manfaat baik dari pihak perusahaan maupun karyawan. Salah satu manfaatnya bagi karyawan yaitu dapat menambah pengalaman kariernya selama bekerja, sedangkan manfaatnya bagi perusahaan yaitu memudahkan untuk pengambilan keputusan.
Program pengembangan karier karier juga dilakukan oleh PT. Astra International, Tbk dimulai dari perencanaan hingga pengimplementasian pengembangan karier menuju sasarannya. PT. Astra International, Tbk Daihatsu Cabang Malang yang bergerak dibidang distributor kendaraan bermotor bermerk Daihatsu mengedepankan pada bidang penjualan mobil, servis kendaraan dan penjualan sparepart/suku cadang yakni dengan produk tunggal mobil (otomotif) khusus merk Daihatsu, sehingga para karyawannya dituntut untuk mempromosikan dan menjual produk mobil kepada konsumen sesuai target yang diminta oleh perusahaan. Oleh karena itu, karyawan PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang secara langsung telah melakukan pengembangan karier guna meningkatkan prestasi kerja untuk mencapai karier yang sukses.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang berpandangan bahwa pengembangan karier harus dilakukan karena perusahaan memahami kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai oleh karyawan melalui kesempatan karier yang tersedia di perusahaan guna mencapai prestasi kerja yang diharapkan oleh perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

METODE

Penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research), sebagaimana yang dikatakan oleh Burhan (2008:38) penelitian penjelasan (explanatory research) dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan variabel lain. Penelitian ini akan diketahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel perencanaan karier, pengarahan karier, dan implementasi pengembangan karier terhadap prestasi kerja karyawan PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang sebanyak 67 orang karyawan.
Teknik analisis data akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Analisis yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

1.      Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2.      Uji Asumsi Klasik.
Asumsi-asumsi klasik ini harus dilakukan pengujiannya untuk memenuhi penggunaan regresi linier berganda. Setelah diadakan perhitungan regresi berganda melalui alat bantu SPSS for Windows, diadakan pengujian uji asumsi klasik regresi.

3.      Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui hubungan kedua variabel independen (X) secara simultan dengan variabel dependen (Y), maka analisis regresi linier berganda.

4.      Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan atau bersama-sama.

5.      Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara parsial dengan variabel dependen. Uji t (menguji signifikansi korelasi product moment) dengan membandingkan ttabel dengan thitung.

 
 HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Analisis Deskriptif
Analisis pada bagian ini akan diketahui bahwa distribusi item-item dari variabel perencanaan karier (X1), variabel pengarahan karier (X2), variabel implementasi pengembangan karier (X3), dan variabel prestasi kerja karyawan (Y) secara keseluruhan yang diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner, baik dalam jumlah responden maupun dalam angka persentase.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Perencanaan Karier (X1)

Berdasarkan hasil jawaban responden, total rata-rata jawaban responden tentang variabel perencanaan karier (X1) sebesar 4,19. Hal ini menyatakan bahwa responden menanggapi setuju terhadap variabel perencanaan karier (X1).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Pengarahan Karier (X2)

Berdasarkan hasil jawaban responden, total rata-rata jawaban responden tentang variabel pengarahan karier (X2) sebesar 3,99. Hal ini menyatakan bahwa responden menanggapi setuju terhadap variabel pengarahan karier (X2).


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Implementasi Pengembangan Karier (X3)

Berdasarkan hasil jawaban responden, total rata-rata jawaban responden tentang variabel implementasi pengembangan karier (X3) sebesar 4,09. Hal ini menyatakan bahwa responden menanggapi setuju terhadap variabel implementasi pengembangan karier (X3).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil jawaban responden, total rata-rata jawaban responden tentang variabel prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 3,97. Hal ini menyatakan bahwa responden menanggapi setuju terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y).

2.      Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Perencanaan karier (X1), Pengarahan karier (X2), Implementasi pengembangan karier (X3) terhadap variabel terikat yaitu Prestasi kerja karyawan (Y). Dalam penelitian ini untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah diajukan sebelumnya dengan menggunakan analisis regersi linier berganda bantuan SPSS for Windows ver 16.00 didapat model regresi seperti pada Tabel 5:
Tabel 5. Persamaan Regresi

Berdasarkan pada Tabel 5 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 12,205 + 0,346 X1 + 0,262 X2 + 0,286 X3
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1)      Konstanta sebesar 12,205 menunjukkan jika variabel independen atau bebas perencanaan karier (X1), pengarahan karier (X2), dan implementasi pengembangan Karier (X3) diabaikan atau diasumsikan 0 maka besar prestasi kerja karyawan (Y) adalah 12,205 artinya sebelum atau tanpa adanya variabel perencanaan karier (X1), pengarahan karier (X2), dan implementasi pengembangan karier (X3) dalam perusahaan maka besarnya prestasi kerja karyawan (Y) akan sebesar 12,205.

2)      Prestasi kerja karyawan akan meningkat untuk setiap tambahan X1 (Perencanaan karier). Jadi apabila perencanaan karier (X1) mengalami peningkatan 1 satuan, maka prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,346 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
3)      Prestasi kerja karyawan akan meningkat untuk setiap tambahan X2 (Pengarahan karier), Jadi apabila pengarahan karier (X2) mengalami peningkatan 1 satuan, maka prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,262 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

4)      Prestasi kerja karyawan akan meningkat setiap tambahan X3 (Implementasi pengembangan karier), Jadi apabila implementasi pengembangan karier (X3) mengalami peningkatan 1 satuan, maka prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,286 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

3.      Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan bagian penting dalam penelitian, setelah data terkumpul dan diolah. Kegunaan utamannya adalah untuk menjawab hipotesis yang dibuat oleh peneliti.

a)      Uji F
Berdasarkan perhitungan F hitung sebesar 42,330. Sedangkan F tabel sebesar 2,751. Karena F hitung > F tabel yaitu 42,330 > 2,751 atau nilai sig. f (0,000) < α = 0,05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (Prestasi kerja karyawan) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas (Perencanaan karier (X1), Pengarahan karier (X2), dan Implementasi pengembangan karier (X3)).

b)     Uji t
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

1)      t test antara X1 (Perencanaan karier) dengan Y (Prestasi kerja karyawan) menunjukkan t hitung = 3,589. Sedangkan t tabel sebesar 1,998. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,589 > 1,998 atau nilai sig t (0,001) < α = 0,05 maka pengaruh X1 (Perencanaan karier) terhadap Prestasi kerja karyawan adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Perencanaan karier atau dengan meningkatkan Perencanaan karier maka Prestasi kerja karyawan akan mengalami peningkatan secara nyata.

2)      t test antara X2 (Pengarahan karier) dengan Y (Prestasi kerja karyawan) menunjukkan t hitung = 2,206. Sedangkan t tabel sebesar 1,998. Karena t hitung > t tabel yaitu 2,206 > 1,998 atau nilai sig t (0,031) < α = 0,05 maka pengaruh X2 (Pengarahan karier) terhadap Prestasi kerja karyawan adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Pengarahan karier atau dengan meningkatkan Pengarahan karier maka Prestasi kerja karyawan akan mengalami peningkatan secara nyata.
          
3)      t test antara X3 (Implementasi pengembangan karier) dengan Y (Prestasi kerja karyawan) menunjukkan t hitung = 4,197. Sedangkan t tabel sebesar 1,998. Karena t hitung > t tabel yaitu 4,197 > 1,998 atau nilai sig t (0,000) < α = 0,05 maka pengaruh X3 (Implementasi pengembangan karier) terhadap Prestasi kerja karyawan adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Implementasi pengembangan karier atau dengan meningkatkan Implementasi pengembangan karier maka Prestasi kerja karyawan akan mengalami peningkatan secara nyata. Variabel implementasi pengembangan karier merupakkan variabel yang paling dominan karena memiliki nilai t hitung paling besar sebesar 4,197.

KESIMPULAN
Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui variabel perencanaan karier (X1), pengarahan karier (X2), dan implementasi pengembangan karier (X3) mempunyai pengaruh pada prestasi kerja karyawan (Y). Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier berganda dapat diketahui :
1)      Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran rata-rata hasil jawaban responden untuk variabel Perencanaan Karier (X1) adalah setuju dengan nilai mean sebesar 4,19. Variabel Pengarahan Karier (X2) mayoritas jawaban responden setuju dengan nilai mean yaitu 3,99. Pada variabel Implementasi Pengembangan Karier (X3) mayoritas jawaban responden setuju dengan nilai mean yaitu 4,09. Sedangkan variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y) rata-rata jawaban responden setuju, hal ini ditunjukkan dengan nilai mean sebesar 3,97. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas responden menyetujui Perencanaan Karier (X1), Pengarahan Karier (X2), dan Implementasi Pengembangan Karier (X3) yang diberikan perusahaan termasuk baik dan Prestasi Kerja Karyawan (Y) meningkat.

2)      Pengaruh yang signifikan secara simultan pada variabel perencanaan karier, pengarahan karier, dan implementasi pengembangan karier terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 65,3%.

3)      Pengaruh yang signifikan secara parsial pada variabel bebas perencanaan karier (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 34,6%.

4)      Pengaruh yang signifikan secara parsial variabel bebas pengarahan karier (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 26,2%.

5)      Pengaruh yang signifikan secara parsial variabel bebas implementasi pengembangan karier (X3) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 28,6%.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Dimas Pamungkas